skip to Main Content

Dosen Teknik Industri UAI Ciptakan Low Cost and Comfortable PAPR

Saat ini dunia secara global berada dalam status pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 (Amanat & Krammer, 2020). Ketersediaan dan kebedaan APD yang sesuai merupakan salah satu hal yang saat ini menjadi fokus pengembangan dibanyak negara untuk mencegah dan mengurangi penyebaran SARS-Cov-2. Keberadaan petugas medis baik dokter maupun perawat yang secara langsung berinteraksi dengan penderita Covid-19, menjadikan kelompok petugas kesehatan tersebut berada pada posisi yang paling rentan terinfeksi SARS-Cov-2 dari pasien positif Covid-19. Selain ditunjang oleh penggunaan APD yang memenuhi syarat, penggunaan masker ataupun alat bantu pernafasan seperti respirator merupakan hal yang sangat penting. 

Berdasarkan pada kenyataan tersebut, Bapak Ahmad Juang Pratama, ST, M.Sc sebagai Inovator sekaligus Dosen Prodi Teknik Industri bersama dengan Tim Dosen Fakultas Sains dan Teknologi mengembangkan sebuah PAPR (Powered Air-Purifying Respirators), yang diberi nama LCC-Respira. V.01

PAPR sering dideskripsikan sebagai respirator yang melindungi pemakainya dengan cara memfilter kontaminan-kontaminan pada udara dan menggunakan blower yang digerakan oleh battery untuk mendapatkan udara yang bersih. PAPR merupakan salah satu tipe respirator yang dapat digunakan berulangkali sehingga mempunyai faktor kenyamanan dan keamanan lebih baik daripada tipe respirator yang bersifat disposable. Konsep dari produk LCC-Respira V.01 adalah respirator “low budget” namun tetap aman dan nyaman untuk digunakan. 

Pada bulan Mei 2020, LCC-Respira V.01 telah dinyatakan lulus uji produk oleh BPFK (Balai Pengemanan Fasilitas Kesehatan) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI. 

Saat ini, beberapa unit produk LCC-Respira V.01 sudah diberikan kepada beberapa rumah sakit yang menangani pasien Covid-19. Dengan adanya alat ini, diharapkan dapat membantu mengurangi risiko tertularnya dokter dan tenaga kesehatan lainnya sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dari virus Covid-19.

Back To Top